Perbedaan LNB C band dan Ku Band dan Jenis-jenis LNB


Perbedaan LNB C band dan Ku Band dan Jenis-jenis LNB – Dalam dunia parabola, terdapat banyak hal yang perlu dipahami mengenai alat-alat yang digunakan untuk mempersiapkan tracking. Sebelum mempelajari parabola lebih lanjut, mari kita kenali terlebih dahulu arti dari LNB dan jenis-jenisnya.

Pengertian LNB

LNB merupakan singkatan dari Low Noise Block. LNB sangat berguna dalam mencari satelit yang akan dituju. Alat ini dipasang di tengah piringan parabola dan berfungsi untuk menerima sinyal satelit ke receiver.

LNB berperan dalam menerima sinyal dari satelit yang dipantulkan melalui disk atau piringan parabola ke receiver. Posisi LNB harus disesuaikan dengan arah satelit yang terletak pada derajat tertentu. Misalnya, satelit Telkom 4 terletak pada jalur 108.0 derajat Bujur Timur (113E).

Saat melakukan tracking, pastikan posisi LNB diatur miring ke kanan atau ke kiri, yaitu ke arah barat atau timur. Namun, hindari menurunkan atau mengangkat LNB ke arah utara atau selatan karena posisi satelit mengikuti arah kiblat (barat).

Untuk mengetahui arah satelit yang ingin dituju, dapat menggunakan aplikasi Sat Finder atau aplikasi serupa yang tersedia di Android. Aplikasi tersebut akan membantu untuk mengetahui letak satelit seperti Telkom 4, AsiaSat, Chinasat, dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk memastikan keakuratan arah satelit, dapat dilihat dengan menggunakan arah matahari dan disesuaikan dengan posisi matahari pada waktu tertentu.

Daya Noise LNB Berkualitas Itu Berapa?

LNB berkualitas memiliki daya noise di bawah 15 Kelvin, di antaranya adalah 10 Kelvin, 12 Kelvin, dan 13 Kelvin. LNB dengan daya noise yang lebih rendah biasanya memiliki konversi gain sebesar 65dB dan harganya lebih mahal dibandingkan dengan LNB yang memiliki konversi gain 70dB.

Di sisi lain, LNB yang kurang berkualitas memiliki daya noise sekitar 15 derajat Kelvin atau 17 derajat Kelvin, dan memiliki konversi gain sebesar 70dB yang harganya cukup terjangkau. Oleh karena itu, para tracker biasanya mencari LNB dengan daya noise sekecil mungkin, seperti LNB dengan daya noise 10 Kelvin, 12 Kelvin, dan 13 Kelvin.

Jenis-Jenis LNB yang Umum di Indonesia

Di Indonesia, terdapat beberapa jenis LNB yang umum digunakan, di antaranya:

1. Universal LNB

Jenis LNB ini digunakan untuk menerima sinyal dari berbagai jenis satelit, termasuk satelit yang beroperasi di frekuensi C band dan Ku-band. Universal LNB juga dapat digunakan untuk menerima sinyal dari satelit yang berada pada posisi yang berbeda-beda.

2. C Band LNB

Berikutnya ada Jenis LNB C Band yang khusus digunakan untuk menerima sinyal dari satelit yang beroperasi di frekuensi C-band. C Band LNB umumnya lebih besar dan lebih mahal daripada LNB untuk Ku-band.

3. Ku Band LNB

LNB Ku-Band digunakan untuk menerima sinyal dari satelit yang beroperasi di frekuensi Ku-band. Ku-Band LNB lebih kecil dan lebih terjangkau daripada LNB untuk C-band.

4. Single LNB

Single LNB hanya memiliki satu output, yang berarti hanya dapat digunakan untuk satu receiver.

5. Twin LNB

Jenis LNB ini memiliki dua output, sehingga dapat digunakan untuk dua receiver.

6. Quad LNB

Untuk jenis LNB ini memiliki empat output dan dapat digunakan untuk empat receiver.

7. Octo LNB

Terakhir ada LNB Octo, Jenis LNB ini memiliki delapan output, sehingga dapat digunakan untuk delapan receiver.

Perbedaan LNB C Band dan Ku Band  

A. Frekuensi LNB C Band Serta Kelebihan Dan Kekurangannya

Frekuensi LNB C band adalah 3.4 GHz hingga 4.2 GHz. Namun, terdapat beberapa variasi frekuensi yang umum digunakan di beberapa negara, seperti di Amerika Serikat dan Kanada, frekuensi C-band yang digunakan adalah 3.7 GHz hingga 4.2 GHz. Sedangkan di beberapa negara Asia, seperti di Indonesia, frekuensi C-band yang digunakan adalah 3.4 GHz hingga 4.0 GHz.

Kelebihan LNB C Band

  1. Dapat menangkap sinyal satelit dengan frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan LNB Ku-band, sehingga lebih tahan terhadap gangguan cuaca, seperti hujan dan awan.
  2. Lebih stabil dan dapat menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik pada saluran televisi berbayar.
  3. Dapat menangkap saluran televisi internasional

Kekurangan LNB C Band

  1. Tidak cocok untuk dipasang pada parabola kecil atau sedang, karena membutuhkan piringan parabola yang lebih besar.
  2. Terdapat beberapa negara yang sudah tidak menggunakan frekuensi C band lagi dan beralih ke frekuensi Ku-band, sehingga membatasi akses terhadap beberapa saluran televisi internasional.

Namun, kelebihan dan kekurangan LNB C-band dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi dan lingkungan di lokasi pemasangan, sehingga perlu dipertimbangkan dengan cermat sebelum memilih jenis LNB yang tepat untuk digunakan.

B. Frekuensi LNB Ku Band Serta Kelebihan Dan Kekurangannya

Frekuensi LNB Ku-Band berkisar antara 10.7 GHz hingga 12.75 GHz. LNB Ku-Band ini digunakan pada parabola dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan parabola C-Band. Hal ini karena frekuensi Ku-Band yang lebih tinggi dapat diarahkan ke parabola yang lebih kecil, sehingga lebih cocok untuk digunakan di daerah dengan ruang terbatas.

Kelebihan LNB Ku Band

  1. Lebih ringan dan mudah dipasang
  2. Lebih mudah dalam penyesuaian arah
  3. Dapat menghasilkan sinyal yang lebih tajam dan jernih karena frekuensi yang lebih tinggi

Kekurangan LNB Ku Band

  1. Lebih sensitif terhadap gangguan dari objek seperti gedung atau pohon yang berada di sekitarnya
  2. Jangkauan sinyal yang lebih terbatas karena frekuensi yang lebih tinggi
  3. Tidak tahan cuaca seperti hujan, jika hujan sinyal akan hilang, setelah reda akan normal kembali
Baca artikel lain :

Penutup

Itulah pembahasan singkat mengenai Perbedaan LNB C band dan Ku Band dan Jenis-jenis LNB yang umum digunakan di Indonesia. Semoga artikel ini menjadi informasi bermanfaat bagi Anda.