Apa Itu Set Top Box? 5 Hal yang harus kamu tau sebelum membelinya!


Seiring perkembangan jaman pasti akan ada hal baru yang tercipta salah satunya yaitu Set Top Box. Saat ini pemerintah sedang mengupayakan perpindahan siaran TV Analog ke TV Digital.

Menurut Undang – Undang nomor 11 tahun 2020 Tentang cipta Kerja, menginformasikan penyiaran TV Analog dihentikan. Sebagai gantinya, akan dimigrasi ke penyiaran TV Digital (Pasal 72 angka 8, sisipan Pasal 60 Undang – Undang Penyiaran ). Lalu apa perbedaan TV Digital dan TV Analog ?

Sekilas Tentang TV Analog dan TV Digital

Dikutip dari laman Kominfo, pertelevisian digital teknologinya menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem yang menghasilkan kualitas gambar yang lebih tajam dan juga bersih. Selain itu, suara akan lebih jelas dan tentunya jernih yang mirip dengan kualitas pada YouTube, Netflix, dan sebagainya.

Di dalam penyiaran TV digital cuma mengenal 2 status yaitu terima (1) atau tidak (0). Jika alat penerima siaran dapat menangkap sinyal digital, maka kita akan dapat menikmati gambar dan suaranya. Sedangkan cara kerja TV analog bisa diartikan sebagai tv yang terus bergantung pada sinyal yang didapat dari antena yang Semakin jauh posisi antena tersebut dari lokasi pemancar maka akan semakin buruk kualitas gambar dan suara yang kita dapat.

Hal ini dikarenakan sinyal pemancar yang ditangkap oleh antena tersebut lemah. Masih belum kalau masalah cuaca yang mempengaruhi penangkapan sinyal TV yang berakibat pada kualitas gambar akan menjadi buruk. Meskipun begitu, sekarang pemilik TV analog tetap dapat menikmati siaran TV digital tanpamembeli tv baru. Kita cukup memakai alat yang disebut set top box (STB) yang dipasang pada TV lama.

“Set top box adalah alat bantu penangkap siaran digital agar dapat diterima oleh pesawat TV analog”.

Perbedaan TV Analog dan TV Digital

Disini akan kita ulas tentang perbedaan antara TV analog dan TV Digital mulai dari tampilan, fitur dan sebagainya. Berikut perbedaan TV Analog dan TV Digital.

1. Dari Segi Sinyal

  • TV Analog

Dari segi sinyal, TV analog sangat terbatas dalam menerima sinyal karena antena UHF yang masih berbentuk analog, sehingga sering mengalami gangguan, dan distorsi.

  • TV Digital

Sedangkan dari segi sinyal, TV digital bisa menerima sinyal dengan baik entah sinyal digital maupun sinyal analog.

2. Dari Segi Pemancar tv

  • TV Analog

Dari segi pemancar, TV analog hanya bergantung kepada jarak stasiun pemancar televisi. Jadi semakin jauh letak stasiun pemancar dengan antena penangkap sinyal maka sinyal yang ditangkap akan semakin lemah hingga mengakibatkan hasil siaran buram, berbayang, dan bersemut.

  • TV Digital

Sedangkan di TV Digital Dari segi pemancar tidak bergantung pada letak atau lokasi stasiun pemancar.

3. Dari Jenis televisi

  • TV Analog

Dari jenis Televisi, TV analog berbentuk bongsor (panjang dan lebar ke belakang) atau secara umum disebut TV tabung. Akan tetapi, TV analog tidak cuman TV tabung karena juga ada TV layar datar (LCD/LED) yang hanya bisa menangkap siaran analog. TV ini butuh bantuan Set Top Box untuk menangkap siaran digital.

  • TV Digital

Smart TV merupakan dalam kategori TV digital akan tetapi dengan catatan tersedia pilihan DTV pada saat melakukan pencarian saluran TV. Memiliki ciri utama yaitu sistem pemancar DVB-T/T2.

4. Dari Segi Fitur

  • TV Analog

Dari segi fitur, TV analog bisa dibilang tidak punya fitur canggih apa pun

  • TV Digital

Sedangkan pada TV digital dari segi fitur memiliki berbagai layanan interaktif dan juga kita dapat melihat jadwal acara yang telah dan akan ditayangkan (Electronic Program Guide).

5. Dari Segi Kualitas gambar

  • TV Analog

Dari segi kualitas, TV analog memiliki ukuran terbatas dengan kualitas visual yang standar. Hal tersebut dikarenakan bandwidth yang dimiliki terbatas, sehingga berpengaruh pada kualitas siaran.

  • TV Digital

Sedangkan kualitas gambar pada TV digital tentunya lebih jernih dikarenakan punya bandwith yang cukup luas. Serta, TV digital telah didukung dengan format siaran 16:9 yang menghasilkan kualitas yang tinggi mulai dari High Definition (HD) hingga 4K.

 

Tujuan Migrasi TV Analog ke TV Digital

Frekuensi yang nantinya diperoleh dari siaran Televisi digital menyiarkan siaran dengan kualitas lebih bagus entah itu segi resolusi gambar ataupun suara, yang jelas kualitas siaran akan menjadi lebih baik, lebih stabil, dan juga lebih tahan terhadap gangguan khususnya saat cuaca buruk.

Bagaimana, keren banget kan! Dengan tujuan tidak akan ada lagi gangguan seperti adanya semut dan buram serta kita tidak perlu putar-putar antena di atap rumah agar siaran channel jernih !

Selanjutnya, munculah pertanyaan : Bagaimana cara agar Televisi di rumah kita mendapat sinyal dari siaran TV digital ini? Sedangkan Televisi yang digunakan sebagian besar oleh masyarakat Indonesia yaitu masih TV analog.

Solusinya yaitu dengan memiliki SET TOP BOX TV Digital atau yang sering disebut dengan singkatan STB. Maka dari itu sebagian masyarakat berupaya memiliki Set Top Box agar dapat menikmati siaran Digital. Akan tetapi hal ini masih terdengar asing di telinga masyarakat. Nah, simak artikel ini agar mengetahui Apa Itu Set Top Box dan Fungsinya.

Apa itu Set Top Box ?

Set Top Box merupakan kepanjangan dari STB atau juga disebut dekoder, receiver dan beberapa orang menyebutnya converter. Dari sebutannya sudah terlihat bahwa STP sebuah alat untuk menkonversikan sesuatu.

Apa Fungsi Set Top Box ?

Alat ini berfungsi untuk mengkonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara pada TV Analog agar dapat menikmati siaran Digital. Akan tetapi kita juga tetap harus menggunakan antena UHF karena STB hanya mengubah sinyal digital menjadi gambar dan suara. Sementara Sinyal tersebut bisa ditangkap oleh antena UHF.

Saat ini, STB bisa kita temukan dengan mudah entah itu di pasar online maupun offline. Bahkan STB sudah mulai dimiliki sebagian masyarakat luas. Saat memilih STB pun disarankan agar yang memiliki sertifikat kominfo agar semua fiturnya optimal.

Tahap Migrasi TV Analog ke TV Digital

Pemerintah sudah melakukan tahap pertama pemberhentian TV analog Switch yang saat itu dijadwalkan paling lambar 17 Agustus 2021. Tahap Tersebut mulai bertahap mulai :

Tahap Pertama :

Dilakukannya migrasi pun bertahap berdasarkan daerah yang telah ditentukan. Untuk tahap pertama diberlakukan pada daerah – daerah sebagai berikut :

  • Beberapa wilayah yang ada di Aceh seperti Kabupaten Aceh Besar dan juga Kota Banda Aceh dan wilayah sekitarnya.
  • Sebagian wilayah Kepulauan Riau yang merupakan Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kota Batam, Tanjung Pinang dan wilayah sekitarnya.
  • Lalu wilayah banten termasuk Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kota Serang dan wilayah sekitarnya.
  • Diikuti wilayah provinsi Kalimantan Timur yaitu Kabupaten Kutai kartanegara, Kota Samarinda, Kota Bontang dan wilayah sekitarnya.
  • Disusul dengan provinsi Kalimantan Utara seperti Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan dan wilayah sekitarnya.

Tahap Kedua

Sementara tahap kedua disusul oleh pulau yang penggunaannya diprediksi pengguna TV nya lebih besar yaitu merupakan daerah – daerah berikut :

  • Disusul oleh Pulau Jawa yang sebagian besar masuk pada tahap kedua diantaranya seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan beberapa provinsi lainnya.

Tahap Ketiga Sampai Kelima

Untuk tahap ketiga sampai kelima diberlakukan pada tahun 2022 yang akan disusul oleh bagian wilayah Indonesia lainnya. Begitu-pun seterusnya akan dilakukan migrasi dari TV Analog ke TV Digital sampai seluruh Indonesia. Bagi yang tidak memungkinkan memiliki TV Analog solusinya yaitu dengan membeli Set Top Box.

Cara Kerja Set Top Box

Setelah mengetahui apa itu set top box, tentunya penasaran dengan cara kerjanya kan. Alat ini terhubung dengan perangkat analog yang merupakan jenis Terestrial DVB-T2. Dengan hanya menggunakan antena UHF-VHF, STB tidak perlu parabola khusus untuk menerima sinyal digital.

Jika TV di rumah kita belum bertipe tuner DVB-T2, maka akan butuh sebuat Set Top Box yang fungsinya bisa mengubah sinyal analog ke digital. Sinyal analog memiliki kesan kurnag bagus apalagi disaat cuaca tidak mendukung gambar pun buram dan seperti bersemut.

STB memang terobosan yang sangat tepat dalam menyajikan fitur lengkap dengan optimal. Biasanya akan terbuka chanel – chanel baru yang sebelumnya belum pernah anda temui di TV Analog anda. Siarannya pun bisa disesuaikan dengan umur penontonya.

Cara Memilih Set Top Box

Beberapa tips untuk mengetahui STB yang bersertifikat Kominfo cukup mudah untuk diikuti. Berikut beberapa cara memilih Set Top Box yang bersertifikat Kominfo :

  • Kita perlu memastikan ada keterangan “Siap Digital” pada kemasannya. Ini menjelaskan bahwa STB nya bisa berfungsi optimal.
  • Cari kemasan STB yang memiliki gambar Modi.
  • Pastikan terdapat keterangan DVB-T2. Karena secara sistem ini menjadi standart transmisi untuk siaran TV Digital.

Refrensi dari laman Kominfo, masyarakat dapat menonton televisi siaran digital dengan kualitas lebih baik daripada TV Analog. Tentunya akan lebih jernih dari suara maupun gambar.

Macam – Macam Set Top Box

STB pun bermacam – macam jenisnya berdasarkan fungsi dan gunanya.  Tentunya akan memiliki fitur dan spesifikasi yang berbeda. Di pasaran ada bermacam set to box, kadang kala tanpa mencantumkan spesifikasi yang jelas.

Harganya kisara antara 200 sampai di atas 500 ribu rupiah. Ada istilah dalam TV digital/analog, yaitu kualitas gambar HD, FHD, UHD, 4K merupakan istilah pada Smart TV dengan berbagai system, serta juga ketersediaan konektornya (AV, RCA, USB, atau HDMI).

Secara umum koneksi set top box ke televisi dapat menggunakan salah satu jenis koneksi, RCA (tiga konektor) ataupun HDMI (satu konektor). Berikut ini beberapa macam set-top box yang biasa digunakan di pasaran.

1. STB DVB-T2 (TV Terrestrial/UHF)

Set-top box yang ini yang akhir ini sering dibahas berhubungan dengan migrasi dari TV analog ke TV digital. Set Top Box ini berfungsi menangkap sinyal TV digital agar dapat tampil di pesawat TV yang tidak punya tuner digital. Set Top Box ini (harus) support ke teknologi DVB-T2 (Digital Video Broadcasting – Terrestrial version 2), dan pastikan memiliki tulisan di bodi Set Top Box jenis ini.

Cara Kerja STB DVB-T2 (TV Terrestrial/UHF)

Set Top Box ini disambungkan ke antena TV (UHF) milik kita, Lalu dihubungkan ke pesawat televisi melalui kabel RCA (tiga konektor, merah, putih, kuning) atau HDMI (satu konektor berbentuk segienam), sesuai dengan ketersediaan kabel dan konektor. Jadi, selain logo DVB-T2, jenis konektor input pada Set Top Box ini yaitu konektor antena UHF di belakangnya.

2. STB DVB-S2 (TV Satelit/Parabola)

Set-top box yang satu ini lebih digunakan menerima siaran dari TV satelit, entah secara gratis ataupun berbayar. STB yang satu ini juga bisa tertular dengan jenis UHF dikarenakan tampilannya yang mirip satu sama lain.

Perbedaannya yaitu tampilan logo DVB-S2 (Digital Video Broadcasting – Satellite version 2) dan konektor antena di belakangnya yang identik dengan koneksi pada TV kabel (menggunakan ulir).

3. STB Android Box (SmartTV)

Set-top box android pada dasarnya merupakan device yang serupa dengan komputer yang memiliki sistem operasi terhubung ke internet. Di atas sistem ini dapat dipasang aplikasi yang digunakan untuk mengakses layanan  streaming seperti smartphone atau tablet maupun smart TV.

Sistem operasi yang digunakan pada umumnya yaitu Android, memiliki akses ke Google Play Store dan kita bisa memasang aplikasi semacam Netflix, Disney+, Vidio, YouTube, Spotify, VIU, dan masih banyak aplikasi lainnya.

Dan tentu masing-masing aplikasi rersebut memiliki ketentuan masing-masing, ada yang kontennya bisa diakses langsung, ada yang membutuhkan registrasi, ataupun juga membutuhkan berlangganan dan juga biaya tambahan. STB jenis ini secara umum sudah mendapatkan penerima sinyal wi-fi dan juga koneksi RJ-45 (ethernet) untuk tersambung ke router internet via kabel UTP.

Jenis Lainnya

Selain jenis – jenis Set To Box di atas, ada masih ada jenis lainnya untuk TV kabel, yang berteknologi DVB-C2 (Digital Video Broadcasting – Cable version 2), Cuman yang ini secara umum tidak diperjualbelikan dengan bebas dikarenakan TV kabel umumnya juga berbayar, yang mengakibatkan STB jenis ini digunakan dengan layanan TV kabel sebagai contoh First Media, IndiHome, atau MNC Play.

Kemudian, ada juga STB jenis Hybrid, merupakan STB yang memiliki kemampuan menerima sinyal dari dua sumber, terestrial dan satelit (atau juga dari internet). Set To Box ini tidak memiliki banyak pilihannya, berguna apabila kita punya dua jenis antena penerima (UHF/parabola) untuk menghemat koneksi ke pesawat televisi.

Set Top Box jenis 1 dan 2 secara umum mempunyai port USB untuk terhubung ke media penyimpanan entah itu HDD maupun flashdisk dan juga ke dongle wi-fi. Dan apabila dihubungkan ke dongle wi-fi, akibatnya Set Top Box dapat berguna seperti smartTV box, yang tergantung pada aplikasi yang telah tersedia di firmwarenya. Faktor utamanya berada pada jenis konektor yang tersedia pada Set Top Box tersebut.

Kesimpulan

Setelah mengerti apa itu Set Top Box kita jadi tau betapa pentingnya alat tersebut jika kita masih mau menikmati siaran tevelisi. Dengan berkembangnya jaman, mau tidak mau pastinya kita harus mengikutinya. Dan juga dengan perkembangan tersebut menjadikan masa depan semakin berinovasi.

Dengan menggunakan Set Top Box juga akan membuat siaran yang kita peroleh lebih berkualitasa, jernih dan tentunya tidak akan ada gangguan seperti yang kita temui di TV Analog sebelumnya. Jadi memang tidak ada salahnya kita memiliki Set Top Box untuk mendapatkan kualitas siaran TV yang lebih bagus.

Begitulah artikel tentang apa itu Set Top Box yang dapat kami sampaikan. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan juga memberi solusi buat kita semua. Terimakasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa di artikel lainnya.